Assalamualaikum

Dulu kini dan selamanya

Wednesday, October 15, 2014

PENANTIAN

Saban malam kunanti
 tempias embun
barangkali benih itu akan subur.

Saban hari aku meniti titian
berceracak onak dan duri
barangkali onak dan duri akan mereput.

Saban hari aku berserah diri
menunggu giliran yang pasti
barangkali esuk atau lusa
sesuatu yang pasti.

Yahti Hayati
16.X.2014
Chemor.

KASIH

Pelita malap beralas baldu
Dihembus bayu tiada berapi
Kasih lenyap di puncak rindu
Mendongak sayu tanpa tepi.

sdr Yahti Hayati...

Dihembus bayu tiada berapi
tanda gemawan meratap sendu
mendongak sayu tanpa bertepi
pada rembulan tempat mengadu

Awan gemawan meratap sendu
Mungkin berubah bukan mencelah
Pada rembulan kucuba mengadu
Semakin gundah seakan rebah

sdr Yahti Hayati...

Mungkin berubah bukan mencelah
rasakan tentu dia menyendiri
semakin gundah seakan rebah
bawakan rindu pada mentari



Seakan menari awan melakar
Awan menutup rapat kehujung
Pada mentari sinar membakar
Rimbunan redup tempat berpayung

balasan pantun Yahti Hayati...

Awan menutup rapat ke hujung
tangan menggentis direlah pohon
rimbunan redup tempat berpayung
hujan menitis di celah daun
.


Yahti Hayati
15.X.2014
Chemor

Friday, October 10, 2014

CEBISAN

Tidak kuduga
gerimis di senja ini
aku mengukuh simpuh
mengemis
menadah
mengharap
mengabdikan diri.

Asalkan ada cebis kasih
belas simpati
selagi nadi ini ada.

Yahti Hayati
X.X.2014
Chemor