Assalamualaikum

Dulu kini dan selamanya

Monday, September 8, 2014

SINIS

Megahnya kata sinis
membekam nanah nan hanyir
lendir mengalir
dari rekahan kebusukan hati.

Lihatlah wajah itu
tempat kauberpaut
bahunya makin rapuh
renung mata kian kabur
kenang fikir makin luntur
tapi engkau amat kejam
kauhayun bahunya
kausengkang matanya
kausumbat fikirannya .

Tidakkah engkau sedar
saatnya kan tiba
dia sedang menuju pulang
persandaran dan pautan
pasti tidak lagi kaupunya.

Yahti Hayati
Chemor
3.9.2014

No comments:

Post a Comment